Politik Identitas dan Dampaknya bagi Persatuan Bangsa

politik identitas dan dampaknya bagi persatuan bangsa

Indonesia itu ibarat rumah besar yang isinya beragam, beda suku, beda agama, beda bahasa, bahkan beda cara pandang. Tapi dari dulu kita diajari satu hal penting: Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu. Sayangnya, belakangan ini kita makin sering melihat bagaimana perbedaan itu malah dimanfaatkan untuk memecah belah, bukan menyatukan.

Inilah yang disebut politik identitas. Sederhananya, ini adalah cara berpolitik yang memainkan perbedaan identitas, entah itu agama, suku, atau golongan, untuk meraih dukungan. Kadang dibungkus dengan janji manis, tapi tak jarang juga dengan ujaran kebencian, labeling, framing, bahkan provokasi.

Tidak penting apa agamamu atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya kamu dari mana. ~ Gus Dur (Abdurrahman Wahid)

Memang, politik identitas bisa jadi alat untuk memperjuangkan hak kelompok yang selama ini tak terdengar suaranya. Tapi kalau dipakai berlebihan, apalagi demi kepentingan sesaat seperti pemilu, dampaknya bisa gawat. Masyarakat jadi terbelah, saling curiga, bahkan saling menjatuhkan hanya karena beda pilihan atau beda latar belakang.

Kita bisa lihat sendiri, tiap kali musim pemilu datang, media sosial ramai dengan narasi “kami vs mereka”. Yang satu mengklaim paling benar, yang lain dianggap musuh. Padahal, setelah pemilu selesai, yang rugi justru rakyat yang tadinya hidup rukun, tapi jadi saling menjauh karena hasutan politik.

Politik identitas itu sah dalam demokrasi, tapi jangan digunakan untuk memecah belah atau mendiskriminasi. Kalau digunakan untuk menegaskan jati diri, itu wajar. Tapi kalau untuk menekan pihak lain, itu bahaya. ~ Mahfud MD

Indonesia terlalu besar dan terlalu berharga untuk dibiarkan pecah karena politik identitas. Kita butuh pemimpin yang merangkul semua, bukan yang menang karena memecah. Kita juga butuh masyarakat yang lebih kritis dan tidak mudah terpancing narasi perpecahan.

Saatnya kita balik arah. Politik seharusnya menjadi alat untuk memperkuat persatuan, bukan merusaknya. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk dirayakan. Karena pada akhirnya, tak ada satu pun kelompok yang benar-benar menang jika bangsa ini terpecah.

Mari jaga Indonesia dengan akal sehat, bukan dengan sentimen sempit. Kita boleh berbeda, tapi jangan sampai perbedaan itu dijadikan senjata untuk saling melukai.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Jalin Kerjasama

GemaMerahPutih.com terbuka untuk kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat maupun lembaga. Silahkan hubungi kami:

Jenis Kerjasama

Form Pengaduan

Silahkan tuliskan pengaduan Anda di dalam form berikut: