Momen Tokoh Lintas Agama Bacakan Ikrar Bela Negara di Istiqlal

MASJID Istiqlal pada Minggu malam (10/8/2025) berubah menjadi panggung persatuan. Puluhan ribu orang dari berbagai daerah memadati masjid terbesar di Asia Tenggara itu untuk mengikuti Dzikir Kebangsaan.

Ajang kekhusukan ini diselingi momen sakral, pembacaan Ikrar Bela Negara oleh tokoh lintas agama.

Di bawah kubah megah Istiqlal, suasana khusyuk menyelimuti ribuan jamaah. Lantunan dzikir menggema, diikuti seruan bela negara yang diucapkan serentak sebagai simbol komitmen menjaga persatuan dan kedaulatan Indonesia.

Romo Aloysius Pimpin Ikrar

Salah satu momen paling menyentuh datang saat Romo Aloysius Budi Purnomo, tokoh Katolik dari Semarang, berdiri di mimbar Istiqlal memimpin pembacaan ikrar.

Dengan suara tegas, ia mengajak seluruh hadirin mengucapkan sumpah setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kita berbeda keyakinan, namun dalam satu cinta pada Tanah Air. Indonesia rumah kita bersama,” ujar Romo Aloysius yang langsung disambut meriah.

Selain Romo Aloysius, hadir pula perwakilan ulama, pendeta, biksu, dan tokoh agama lain yang ikut membacakan ikrar secara bergantian, menegaskan bahwa komitmen bela negara adalah milik seluruh anak bangsa.

Pesan Toleransi dan Persatuan

Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa dzikir kebangsaan dan ikrar bela negara adalah peneguhan kembali semangat kebangsaan di tengah tantangan zaman.

“Kita ingin menunjukkan pada dunia, Indonesia mampu menjaga harmoni di tengah perbedaan. Persatuan inilah kekuatan terbesar kita,” katanya.

Acara ini juga dihadiri Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri PPMI Abdul Kadir Karding, pejabat negara, hingga perwakilan TNI dan Polri. Semua larut dalam suasana religius dan kebangsaan yang berpadu menjadi satu.

Momentum Menjelang HUT ke-80 RI

Kegiatan ini digelar menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai bentuk syukur sekaligus refleksi kebangsaan. Setelah dzikir dan ikrar, jamaah berdoa bersama untuk keselamatan bangsa, mendoakan para pahlawan, dan memohon Indonesia selalu damai.

Tak sedikit yang mengabadikan momen ini dengan kamera ponsel, sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Malam di Istiqlal pun ditutup dengan salam-salaman antarjamaah, sebuah potret nyata bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi rasa cinta pada tanah air.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Jalin Kerjasama

GemaMerahPutih.com terbuka untuk kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat maupun lembaga. Silahkan hubungi kami:

Jenis Kerjasama

Form Pengaduan

Silahkan tuliskan pengaduan Anda di dalam form berikut: