MENYONGSONG peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan mengajak seluruh tokoh agama, dai, dan masyarakat untuk memperkuat komitmen kebangsaan dalam setiap kegiatan dakwah dan aktivitas keagamaan.
Seruan ini disampaikan Kakanwil Kemenag Sulsel, Dr. Muhammad Tonang, di sela rangkaian kegiatan menyambut Bulan Kemerdekaan 2025.
Ia menegaskan, semangat nasionalisme dan persatuan harus menjadi pesan utama yang digaungkan di mimbar-mimbar dakwah, pengajian, khutbah Jumat, hingga pertemuan keagamaan lintas iman.
“Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah buah dari perjuangan bersama. Tugas kita sekarang adalah menjaga dan menguatkan persatuan itu, salah satunya melalui dakwah yang mencerahkan dan menyejukkan,” ujar Tonang.
Integrasi Nilai Kebangsaan dalam Dakwah
Kemenag Sulsel menekankan, penguatan nilai kebangsaan bukan berarti mengurangi pesan keagamaan. Justru, keduanya saling melengkapi. Dakwah yang mengangkat semangat cinta tanah air, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman diyakini mampu memperkokoh kerukunan di tengah masyarakat.
Dalam momentum ini, para penyuluh agama, majelis taklim, hingga lembaga pendidikan keagamaan di Sulawesi Selatan diminta aktif menggelar kegiatan bertema nasionalisme, seperti doa bersama, pengibaran bendera, serta kajian sejarah perjuangan bangsa.
Kolaborasi Lintas Sektor
Selain sektor keagamaan, Kemenag Sulsel juga mengajak organisasi kemasyarakatan, pemerintah daerah, dan komunitas kepemudaan untuk berkolaborasi mengisi HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif.
Fokusnya adalah menumbuhkan rasa bangga sebagai warga negara, sekaligus memperkuat kesadaran bahwa kemerdekaan harus diisi dengan kontribusi nyata.
“Kita ingin momen HUT RI ini tidak sekadar seremonial, tetapi menjadi pengingat kolektif bahwa menjaga NKRI adalah tanggung jawab seluruh anak bangsa,” tambah Tonang.
Agenda Menuju 17 Agustus
Dalam rangkaian menuju 17 Agustus 2025, Kemenag Sulsel menyiapkan sejumlah kegiatan, mulai dari lomba antar pegawai, pembacaan doa kebangsaan, hingga partisipasi penuh dalam upacara kemerdekaan.
Setiap madrasah dan kantor urusan agama (KUA) di wilayah ini juga diimbau untuk menggelar acara bertema kemerdekaan.
Langkah ini sejalan dengan instruksi Kementerian Agama RI agar setiap unit kerja menjadikan Bulan Kemerdekaan sebagai sarana memperkuat nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan semangat gotong royong.
