Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggandeng Panglima Korps Marinir (Pangkormar) Letjen (Mar) Endi Supardi dalam menyelenggarakan pendidikan karakter ‘Gapura Panca Waluya’.
Demikian terlihat saat keduanya menutup kegiatan Gapura Panca Waluya yang telah dilaksanakan sepekan di Markas Marinir, Cilandak, Jakarta, Senin (11/8).
Program yang digagas untuk membentuk siswa kuat, disiplin, dan berintegritas ini ditandai dengan upacara penyematan brevet kepada para peserta yang telah menuntaskan seluruh rangkaian pendidikan.
Dedi Mulyadi mengapresiasi kerja keras para siswa selama menjalani pendidikan. “Saya berharap nilai-nilai yang telah dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah generasi berkarakter, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya, Selasa (12/8).
Sementara itu, Endi Supardi menekankan pentingnya menjadi teladan bagi lingkungan sekitar. “Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas kepercayaan kepada Korps Marinir untuk melaksanakan pendidikan karakter ini. Semoga kalian menjadi aset berharga bagi bangsa dan negara,” kata Endi.
Kolaborasi antara Korps Marinir dan Pemprov Jawa Barat ini disebut sebagai langkah strategis membangun generasi muda yang siap menghadapi tantangan global.
Endi menutup pesannya dengan optimisme. “Kita ingin mencetak generasi emas yang kuat, disiplin, dan berintegritas.”
Meski menuai apresiasi, Gapura Panca Waluya sempat memicu perdebatan publik. Gagasan Dedi Mulyadi untuk melibatkan pelajar tinggal di barak militer sebagai bagian pembinaan karakter dinilai sebagian pihak terlalu keras. Namun pendukungnya melihat ini sebagai terobosan nyata untuk membentuk generasi disiplin dan tangguh di tengah arus globalisasi.
Pihak penyelenggara menegaskan, seluruh pembinaan dilakukan dengan pendekatan edukatif, aman, dan terukur.
Dukungan Korps Marinir, menurut mereka, justru memperkuat semangat nasionalisme, bela negara, serta karakter positif yang dibutuhkan untuk menyiapkan masa depan bangsa.
Pendidikan karakter Gapura Panca Waluya sendiri merupakan program Gubernur Jawa Barat untuk siswa SMA, SMK dan SLB dan terintegrasi dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026.
Program ini mengusung pendidikan karakter agar siswa kuat melalui lima nilai utama yaitu Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (bener), Pinter (cerdas) dan Singer (berinisiatif).
