Grebeg Lentheng: Tradisi Maulid Nabi yang Merekatkan Persaudaraan di Magelang

SUASANA Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Sabtu (6/9) siang tampak berbeda. Ribuan warga berbondong-bondong menuju Dusun Gunung Bakal untuk mengikuti Grebeg Gunungan Lentheng Agung, sebuah tradisi turun-temurun yang rutin digelar setiap 12 Rabiulawal sebagai bentuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Karena tahun ini 12 Rabiulawal bertepatan dengan hari Jumat, acara pun diundur ke hari Sabtu agar masyarakat bisa hadir lebih banyak.

Filosofi Lentheng: Lengketkan Hati, Tolak Bala

Wakil Bupati Magelang, Sahid, yang hadir bersama jajaran Forkopimcam Tempuran, menyebut tradisi ini sebagai dakwah kultural sekaligus wujud syukur atas hasil panen.

“Gunungan Lentheng yang terbuat dari beras ketan dan ditopang lidi aren bukan hanya simbol hasil bumi, tetapi juga lambang perekat hati dan persaudaraan,” ujar Sahid.

Menurutnya, filosofi ketan yang lengket menggambarkan kekompakan dan keutuhan warga, sementara lidi aren dipercaya sebagai penolak bala dan pembawa kecerdasan.

“Ini kearifan lokal yang patut kita jaga. Pemerintah Kabupaten Magelang mendukung penuh pelestarian budaya ini karena selaras dengan nilai keislaman dan kebangsaan,” lanjutnya.

Lebih Meriah dari Idulfitri

Kepala Dusun Gunung Bakal, Achmad Jadin, menuturkan bahwa Grebeg Lentheng selalu dinanti warga. Bahkan, suasananya dianggap lebih meriah daripada Idulfitri.

“Kalau Lebaran, orang dijamu di rumah masing-masing. Kalau Grebeg Lentheng, semua tamu dijamu bersama dan dikasih lentheng matang maupun mentah,” kata Achmad.

Setiap keluarga ikut membuat lentheng dengan ukuran berbeda. Ada yang sampai 35 kilogram untuk keluarga besar, ada juga yang 25 kilogram bagi keluarga yang tamunya lebih sedikit.

Ruang Perjumpaan Iman dan Identitas

Sahid berharap generasi muda bisa memaknai tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata cinta kepada Nabi dengan menjaga warisan leluhur, mempererat persaudaraan, dan menebar kebaikan.

“Tradisi seperti ini adalah ruang perjumpaan antara iman dan identitas, antara sejarah dan harapan. Mari jadikan Grebeg Lentheng sebagai pengingat untuk menebar kasih sayang, memperkuat iman, dan menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman,” ajaknya.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Jalin Kerjasama

GemaMerahPutih.com terbuka untuk kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat maupun lembaga. Silahkan hubungi kami:

Jenis Kerjasama

Form Pengaduan

Silahkan tuliskan pengaduan Anda di dalam form berikut: