DI TENGAH rindangnya pepohonan dan semilir angin pagi di Bumi Tambun Bungai, lebih dari 150 peserta dari berbagai latar belakang agama dan usia berkumpul dalam satu tenda besar: tenda kebersamaan.
Mereka datang mengikuti Kemah Gathering Kerukunan Lintas Agama dan Lintas Generasi Tahun 2025, sebuah kegiatan yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu (18/10/2025).
Hadir dalam pembukaan, Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, H. Hasan Basri, bersama unsur Forkopimda, Dewan Penasehat FKUB, pimpinan ormas keagamaan, tokoh pemuda lintas agama, akademisi, hingga insan media.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, yang menegaskan pentingnya menjadikan kemah lintas agama ini sebagai sarana memperkuat nilai kebersamaan dan toleransi di Bumi Pancasila.
“Kalimantan Tengah dikenal sebagai daerah yang damai dan rukun. Nilai-nilai itu harus terus kita jaga dan wariskan kepada generasi muda,” ujar Edy dalam sambutannya.
Menurutnya, kerukunan bukan hanya simbol keharmonisan, tetapi fondasi utama dalam membangun daerah. Tanpa kerukunan, tidak akan ada kemajuan yang berkelanjutan.
“Kita boleh berbeda keyakinan dan pandangan, tapi jangan pernah berbeda dalam komitmen menjaga keutuhan bangsa,” tegas Edy.
“Semangat kemah lintas agama dan generasi ini adalah contoh nyata bagaimana harmoni tumbuh dari kebersamaan.”
Kerukunan Sebagai Gaya Hidup
Dalam kesempatan itu, Ketua FKUB Kalimantan Tengah, Bulkani, mengajak seluruh peserta menjadikan kerukunan sebagai gaya hidup sehari-hari.
“Kerukunan bukan sekadar slogan, tapi harus menjadi bagian dari keseharian kita. Hidup rukun berarti hidup saling menghargai, menolong, dan menjaga,” ucapnya.
Bulkani menilai kemah lintas agama ini menjadi wadah efektif memperkuat komunikasi antarumat beragama sekaligus mempertemukan lintas generasi dalam ruang dialog terbuka.
“Melalui kemah ini kita belajar mendengar perbedaan dan menumbuhkan kepercayaan. Dari sinilah harmoni Kalimantan Tengah akan terus terjaga,” tambahnya.
Menyalakan Moderasi dari Tenda
Sementara itu, Plt. Kakanwil Kemenag Kalteng, H. Hasan Basri, menyebut kegiatan kemah kerukunan ini sejalan dengan semangat Moderasi Beragama yang digelorakan Kementerian Agama.
“Moderasi beragama harus terus kita hidupkan melalui ruang-ruang perjumpaan seperti ini. Di sinilah para tokoh lintas agama dan generasi muda bisa saling belajar dan memperkuat komitmen kebangsaan,” ujarnya.
Hasan Basri berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk membangun pola kerjasama lintas iman yang berbasis kebersamaan dan nilai-nilai Pancasila.
“Kerukunan adalah kekuatan terbesar Kalimantan Tengah. Mari kita rawat bersama agar Bumi Tambun Bungai selalu menjadi rumah damai bagi semua,” tutupnya dengan nada penuh harap.
Kemah yang berlangsung selama beberapa hari itu tidak hanya diisi dengan diskusi dan refleksi, tetapi juga berbagai kegiatan kebersamaan — mulai dari api unggun kebangsaan, dialog lintas iman, hingga kegiatan sosial lintas generasi. Semua berpadu dalam satu semangat: menyalakan lilin-lilin kerukunan di tengah perbedaan yang menjadi warna Indonesia.
 
								 
															



 
															